Showing posts with label E-book. Show all posts
Showing posts with label E-book. Show all posts

Wednesday, March 11, 2009

Ber Awal Dari Pertanyaan Cucu Kepada Kakek Nya

Kisah ini berawal atas sebuah pertanyaan sang cucu ke pada kakeknya..
Cucu : kek…kenapa tangan kanan kakek tidak bias di buka? Memang sudah cacat dari lahir ia kek?
Kakek : Aduh kamu mengapa itu yang jadi bahan pertanyaan sih? Kamu belum cukup umur untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi pada tangan kanan kakek.
Cucu: jangan salah kek, walau aku belum cukup umur tetapi aku sudah dapat mengerti sesuatu yang akan dan apapun yang akan kakek bicarakan.
Kakek: kenapa anak-anak sekarang lebih tua ucapanya dari kakek2?
Cucu: kebanyakan minum susu kuda liar si kek…ayo dong kek, cerita kenapa tangan kakek?

Kejadian ini terjadi pada tahun 2020 yang lalu, dimana saat itu kondisi Negara kita kian menjadi Negara yang sangat barbar, arogansi terhadap manusia yang lemah. Sekarang juga kek, nagpain lagi lihat2 tahun2 dahulu? Memang benar, akan tetapi tidak sedahsyat dahulu pada zaman kakek.
Seorang anak perempuan presiden Negara ini mengeluarkan 1 prmintaan yang awlanya di anggap permintaan yang sangat gila. Permintaan nya juga pada orang-orang yang dapat di katakan tidak masuk dalam katagori yang di perhitungkan keberadaannya di Negara ini. Meraka adalah “para pengemis simpang empat lampu merah”
Rera adalah anak perempuan presiden Negara ini yang memiliki sifat tidak dapat di tolak akan permintaannya, akan tetapi bila permintaannya itu adalah sesuatu yang memiliki arti dan makan positif. Selain cantik juga bersifat gesit disertai tubuh yang sensasional.
Rera telah meminta sejumlah pengemis di semua pelosok Negara hingga berjumlah 1975, akan tetapi rera belum menemukan seorang yang dirasa dapat menyelesaikan permintaan ini. Sepanjang hari terus mencari dan mencari. Pencarian begitu unik dengan setiap senja hari selalu melewati simpang empat dan memberikan uang kertas yang telah di ludahinya kepada salah satu pengemis. Akan tetapi rera semakin simpati karena walaupun uang yang di berikannya telah bercampur ludah akan tetapi sosok pengemis pendiam ini masih melakukan senyum tanpa beban kepada rera. Bathin rera berkata mungkinkah dia yang akan menutup rangkaianku dalam pencarian permintaan ini? Senja dalam pencarian sudah memasuki hari ke 16. keesokan harinya rera kembali menghampiri sosok pengemis yang pendiam tersebut dan sama dengan memberikan uang yang telah di beri ludahnya. Tanpa di duga sang pengemis, rera turun dari mobil mewahnya, walau lampu merah telah berganti dengan lampu hijau, akan tetapi rera tidak perduli. Boleh saya membisikkan satu kalimat ke telinga kamu? Silakan !! saya memintamu untuk melakukan permintaanku..apakah kamu bersedia? Nanti aku pikirkan nona !! rera tersenyum dengan puas dan pencarian akan permintaaannya genap menjadi 1976 orang pengemis. Semabari berjalan menuju ke mobil, rera berkata dengan tegas “ siapapun yang kamu pilih hanya saya yang dapat mengatakan benar atau salah, setalah itu saya akan jadi milikmu !! mungkin dia lagi horny maka terlalu pede mengatakan hal itu…
Tiba-tiba sang kakek berhenti berbicara karena mendapat selaan dari cucu2 nya dengan mempertanyakan “apa tuh kek horny?” weis…maaf kakek ralat kalimatnya, udalah kek jangan malu2… untuk usia 17 tahun ke samping kan kek kata itu?

Monday, February 16, 2009

Bermimpi Ke Surga

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku
serta menunjukkan keadaan di surga.

Kami berjalan
memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat.
Malaikat yang mengantarku berhenti di depan
ruang kerja pertama dan berkata,"

Ini adalah Seksi
Penerimaan.
Disini, semua permintaan
yang ditujukan pada Allah, diterima".


Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh
dunia.

Kemudian,....
aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui
koridor yang panjang.

lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.

Malaikat-ku berkata,
"Ini adalah Seksi Pengepakan
dan Pengiriman.
Disini, kemuliaan dan rahmat
yang diminta manusia diproses
dan dikirim ke
manusia-manusia yang masih
hidup yang memintanya

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu.
Ada banyak malaikat
yang bekerja begitu keras karena ada begitu
banyaknya permohonan yang
dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada
ujung terjauh koridor
panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu
ruang kerja yang sangat
kecil.
Yang sangat mengejutkan aku,
hanya ada satu
malaikat yang duduk
disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan.

Dia tampak malu

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan
disini?", tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "
Setelah manusia menerima rahmat
yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang
mengirimkan pernyataan terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas Rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali",
jawab Malaikat.
"Cukup berkata,
'ALHAMDULILLAHI
RABBIL AALAMIIN,
Terima kasih, Tuhan' ".

"Lalu,
rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku.

Malaikat-ku menjawab,
"Jika engkau mempunyai makanan
di lemari es,
Pakaian yang menutup tubuhmu,
atap di atas kepalamu dan
tempat untuk tidur,
Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu,
dan
uang-uang receh,
maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,
engkau adalah bagian
dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga....
"Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih
banyak kesehatan
daripada kesakitan ...
engkau lebih dirahmati
daripada begitu banyak orang
di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam
perang, kesepian dalam
penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan
yang amat sangat ....

Maka,
engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".


"Jika,........
engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada
ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,
atau kematian ...
M a k a,....
engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di
dunia.

"Jika,....
orangtuamu masih hidup
dan masih berada dalam
ikatan pernikahan ...
Maka,.....
engkau termasuk orang yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum,
maka,.....
engkau bukanlah
seperti orang kebanyakan,
engkau unik dibandingkan
semua mereka yang berada
dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika,...
engkau dapat membaca pesan ini,
maka engkau menerima rahmat ganda
yaitu
bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berpikir bahwa engkau
orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa,
engkau lebih dirahmati
daripada lebih dari 2 juta orang
di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat
yang telah
Allah anugerahkan kepadamu.
Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa
dirahmatiNya kita semua.

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu
menyatakan bahwa,
'Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak
nikmat kepadamu' ".
(QS:Ibrahim (14) :7 )

Ditujukan pada :
Departemen Pernyataan Terima Kasih:
"Terima kasih, Allah!
Terima kasih, Allah, atas
anugerahmu berupa kemampuan
untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan
memberikan aku begitu banyak
teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi".

Thursday, February 12, 2009

Kisah Tentang Wortel, Telur Dan Biji Kopi

 Panaskan 3 buah panci berisi air di atas api
 Pada panci yang pertama, masukkan beberapa buah Wortel
 Pada panci yang kedua, masukkan beberapa buah Telur
 Pada panci yang ketiga, masukkan beberapa Biji Kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk kopi.
 Panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menit, lalu kaluarkan isi dari ketiga panci tersebut.
 Wortel yang sebelumnya keras, sekarang berubah menjadi empuk
 Telur yang sebelumnya lunak (dibagian dalamnya) sekarang menjadi keras
 Bubuk kopi tetap seperti semula (biarpun hanya tinggal ampasnya). Tapi air panas sudah berubah warnanya dan mempunya bau kopi yang sangat harum
 Sekarang pikirkan tentang pekerjaan. Pekerjaan itu tidak selamanya mudah, pekerjaan itu tidak selamanya nyaman, bahkan kadang – kadang pekerjaan menjadi sangat susah
 Keadaan tidak berubah seperti yang kita inginkan, orang – orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harahpkan.
 Kita bekerja sangat keras, tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan apa yang terjadi pada saat kita menghadapi kesulitan.
 Sekarang kita pikirkan tentang ketiga panci itu, air yang mendidih bagaikan masalah di pekerjaan kita.
 Kita dapat menjadi seperti Wortel, kita maju dengan kuat dan tegas, tetapi kita keluar dengan lemah dan lunak.
 Kita menjadi sangat lelah, kita kehilangan harapan, kita menyerah, hilanglah semangat di diri kita
 Kita dapat menjadi Telur, kita memulai dengan hati yang tulus dan sensitive, kita berakhir dengan sangat egois dan cuek
 Kita membenci orang lain, kita membenci diri kita sendiri, tak ada lagi kehangatan di diri kita
 Kita dapat menjadi bubuk kopi, air tidak mengubah bubuk kopi, bubuk kopi yang mengubah air
 Air menjadi berubah karena adanya bubuk kopi, lihatlah, ciumah, minumlah, makin panas airnya, makin enak rasanya
 Kita dapat menjadi bubuk kopi, kita membuat sesuatu yang baik dari tantangan yang kita hadapi, kita belajar hal hal baru
 Kita mempunyai pengetahuan baru, ilmu baru, dan skill baru, kita tumbuh bersama pengalaman
 Kita membuat dunia di sekitar kita menjadi lebih baik
 Untuk berhasil, kita harus coba dan mencoba lagi, kita harus percaya pada apa yang kita kerjakan, kita harus sabar, kita harus tetap semangat
 Masalah dan kesulitan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih baik dan lebih mampu
 Jadi akan menjadi apa kita setelah memahami analogi ini ?
 Ingin Menjadi Wortel ? Telur ? Biji Kopi ?

Selengkapnya Silahkan Download Wortel, Telur Dan Biji Kopi

Monday, February 2, 2009

Pemburu Dan Petani

Ada dua orang sahabat yakni urub dan itan. Urub memilih menjadi pemburu dan itan memilih menjadi petani .penggarap.
Kehidupan itan berlangsung dengan baik dan tenang. Setiap pagi pergi keladang, penghasilan cukup. Jika aturan dan prosedur kerja diikutinya, ia yakin jabatan dan penghasilan akan bertambah baik. Dalam keluarganya Itan sangat disegani karena punya status dan pekerjaan yang tetap.
Sedangkan urub mempunyai kehidupan yang tak pasti, kadang binatang buruan di dapatnya kadangkala tidak dan pulang dengan tangan hampa. Terkadang urub di cemooh karena terlalu mengambil resiko. Namun urub yakin bahwa suatu saat ia akan berhasil.
Setiap malam hari ia membersihkan senapan yang akan di pakainya besok. Setiap bangun pagi ia menyusun rencana perjalanan dan rute yang akan ditempuhnya. Urub selalu berusaha meningkatkan kemampuannya. Tal lupa ia selalu berdoa akan diberi rezeki.
Urub dan Itan saling mengunjungi dan bertukar cerita pengalaman. Awalnya kehidupan itan sangat menjajikan. Walaupun jabatannya semakin meningkat dari lubuk hatinya Itan mulai bosan dan kehilangan semangat dengan rutinitas. Tak jarang ia selalu berangkat dengan kebosanan dan bergembira ketika hari libur tiba
Sebaliknya kehidupan itan mulai membaik. Keahliannya semakin meningkat. Binatang buruannya semakin banyak
Suatu hari terjadi malapetaka, lahan tempat itan bekerja diserang hama penyakit, akibatnya terjadiPHK besar-besaran. Untunglah, karena mempunyai skill yang baik Itan tidak dipecat. Akan tetapi harapan Itan untuk mendapatkan bonus pupus sudah. Ia harus berharap beberapa tahun lagi ketika perusahaan membaik. Itan mulai resah dan membandingkan dirinya dengan urub. Dalam hatinya urub orang yang sangat beruntung. Karena punya pekerjaan yang baik dan ia senangi
Seiring dengan waktu, Itan mulai sakit-sakitan dan tambah kehilangan semangat untuk bekerja. Hatinya gundah gulana. Ia ingin bekerja dan berganti profesi seperti urub. Atas desakan istrinya itan bertanya kepada urub. Apa rahasia suksesnya.
Mendengar hal itu Urub tersenyum dan berkata : “Wahai Sahabatku, percuma engkau menjadi pemburu kalau mentalmu tetap seorang petani yang buruk” dengarkan ceritaku ini
Alkisah ada seekor tikus yang sudah sangat bosan karena sering dikejar kucing, akhirnya ia berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi kucing. Doanya si tikus dikabulkan ia menjadi seekor kucing.
Kebahagiannya tak lama, karena si kucing ternyata sering dikejar Anjing. Tikus tadipun berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi Anjing. Sekali lagi Doanya si tkus dikabulkan ia menjadi seekor Anjing.
Kebahagiannya ini juga tak lama, karena si Anjing ternyata sering di lempari oleh anak-anak. Tikus tadipun berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi anak-anak. Akhirnya Tuhan berkata, percuma kurubah dirimu kalau mentalmu tetap seekor tikus, akhirnya ia kembali menjadi seekor tikus.

Kelanjutannya, Nd Lebih Lengkap, Silahkan Download Di Bawah Ini, Sangat Bermaanfaat

Download Pemburu Dan Petani

Cinta Tanpa Syarat Serdadu AS



Ingin Cerita Lebih Lanjut ?
Cerita Ini Sangat Bagus Loh, Ga Percaya ? Coba Deh Di Lihat Cinta Tanpa Syarat Serdadu AS

Pelajaran Dari Seekor Kupu - Kupu




”suatu hari,pada saat sebuah lubang kecil timbul di suatu kepompong seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu kupu selama ber jam jam berjuang untuk memaksa mengeluarkan badannya melalui lubang tsb. Akan tetapi kemudian,proses
tersebut berhenti tanpa ada kemajuan lebih lanjut.
Tampaknya sudah sekuat tenaga dan bayi kupu kupu tidak bisa bergerak lebih jauh lagi.
Sehingga Akhirnya sang lelaki tersebut memutuskan untuk
menolong kupu-kupu itu......diambilnya sebuah gunting untuk membuka kepompong tersebut Dan....Kupu-kupu tersebut akhirnya keluar dengan mudah.
walau dengan tubuh yang lemah, kecil dan sayap yang mengkerut.Sang lelaki terus Sang lelaki terus mengamatinya mengamatinya dengan berharap dengan berharap bahwa, suatu saat, bahwa, suatu saat, sayapnya akan sayapnya akan terbuka, membesar terbuka, membesar dan berkembang, dan berkembang, agar bisa agar bisa menyangga tubuhnya menyangga tubuhnya dan menjadi kuat. dan menjadi kuat.

Selengkapnya Silahkan Download Di Bawah Ini

Belajar Dari Kupu

Saturday, January 31, 2009

Dalam Mihrab Cinta

Matanya berkaca-kaca. Kalau tidak ada kekuatan
iman dalam dada ia mungkin telah memilih sirna dari
dunia. Ujian yang ia derita sangat berbeda dengan
orang-orang seusianya. Banyak yang memandangnya
sukses. Hidup berkecukupan. Punya pekerjaan yang
terhormat dan bisa dibanggakan. Bagaimana tidak, ia
mampu meraih gelar master teknik dari sebuah institut
teknologi paling bergengsi di negeri ini. Dan kini ia
dipercaya duduk dalam jajaran pengajar tetap di
universitas swasta terkemuka di ibukota Propinsi Jawa
Tengah: Semarang.
Tidak hanya itu, ia juga pernah mendapatkan
penghargaan sebagai dosen paling berdedikasi di
kampusnya. Ia sangat disegani oleh sesama dosen dan
dicintai oleh mahasiswanya. Ia juga disayang oleh
keluarga dan para tetangganya. Bagi perempuan
seusianya, nyaris tidak ada yang kurang pada dirinya.
Sudah berapa kali ia mendengar pujian tentang
kesuksesannya. Hanya ia seorang yang tahu bahwa
sejatinya ia sangat menderita.
Ada satu hal yang ia tangisi setiap malam. Setiap kali
bermunajat kepada Sang Pencipta siang dan malam. Ia
menangisi takdirnya yang belum juga berubah. Takdir
sebagai perawan tua yang belum juga menemukan
jodohnya. Dalam keseharian ia tampak biasa dan ceria.
Ia bisa menyembunyikan derita dan sedihnya dengan
sikap tenangnya.

Silahkan Download Di Sini Dalam Mihrab Cinta

Friday, January 30, 2009

Adakah bumi yang lain nun jauh di galaksi sana ?

Drama dan orkestra peradaban manusia
Drama dan orkestra peradaban manusia setelah berjalan 10.000 tahun tetap menyisakan pertanyaan abadi, siapakah sebenarnya diri kita sendiri di alam semesta ini ?
Apakah yang terjadi sebenarnya pada proses kesadaran di sel-sel syaraf yang jumlahnya sekitar 200 milyar itu ketika berhadapan realitas kosmos yang telah berusia 13,7 milyar tahun yang silam ?
Apakah makna sesungguhnya dari besarnya kosmos sejauh 13,7 milyar tahun cahaya dibandingkan dengan besarnya memori kesadaran dan warna-warni spesies kehidupan di bumi dan akhirnya muncul manusia sebagai observer yang mengobservasi kejadian kosmos, evolusi hidup dan kesadaran diri itu sendiri ?

Penari dan pemain akrobat spesies evolusi
Sampai saat ini kesadaran semesta yang kita ketahui hanyalah terjadi dalam fikiran manusia, kita belum tahu bahwa kesadaran semesta itu terjadi pada spesies lain diantara kerajaan monera(bakteri), protista(amoeba), jamur, tanaman, dan binatang atau barangkali pada kumpulan virus di suatu media.
Dalam arti lainnya bahwa hanyalah manusia yang dapat berfikir tentang realitas semesta, tetapi makna fisik berfikir itupun sampai saat ini belum difahami sains.
Kita harus lebih dahulu memahami diri sendiri sebelum kita menyatakan probabilitas bumi bumi lain di antara jagad semesta. Kita perlu lebih percaya bahwa kehidupan bumi adalah hasil karya ciptaan yang paling mengagumkan dan permainan ini bermula di bumi.
Berfikir silogisme ala Aristoteles
Drama dan orkestra spesies kehidupan dan peradaban manusia sedang direkonstruksi dan diurut-ulang bit demi bit DNA. Perjalanan DNA yang telah menjadikan ekspresi kehidupan di bumi, kelihatannya hanyalah mekanisme evolusi, tetapi lebih jauh lagi adalah sebenarnya proses pencarian eksistensi diri sejauh 13,7 milyar tahun cahaya sampai mendekati waktu-Planck sedekat 10exp(-43) detik.
Contoh : saat ini manusia lebih baik aktif humanistik mendalami pemahaman mutasi virus virus parasit yang berani mati dibandingkan dengan pengeluaran biaya arsenal nuklir dan penjelajahan luar angkasa.

Metoda ilmiah ala Arsitoteles
Kenapa kita harus melihat kekosongan abadi di luar 13,7 milyar tahun cahaya, sementara di bumi lebih indah untuk berlabuh selamanya ?
Paradoks itu bukan terletak pada 10.000 megaton hulu ledak nuklir yang telah siap diluncurkan, tetapi pada misteri siapakah diri kita sebenarnya ?
7 milyar manusia, menatap 10.000 tahun berjalan, kenapa sains cepat berspekulasi ada bumi yang lain. Katakan 70% pertanyaan di bumi belum terjawab kenapa sains harus memlih 30% sisanya untuk mengambil kesimpulan.

Jauh lebih banyak sisi misteri eksistensi manusia di bumi
Kesadaran kosmos adalah semesta, peradaban adalah sandiwara, bumi panggungnya
Seandainya ternyata probabilitas Drake = 1, apakah kosmos salah hitung ?
Seandainya Proxima Centaurus adalah tata surya tetangga terdekat
Membayangkan satu tahun cahaya dalam kekosongan
Mencoba mendaki kemustahilan
Seandainya sains menyatakan adanya ukuran kemustahilan sebagai bagian realitas ruang waktu
100.000 tahun lalu kita tidak tahu kesadaran itu entah berada dimana ?
Jika bumi memberikan gratis oksigen kenapa sains teknologi tidak bisa ?

Ingin Versi Lengkapnya ? Silahkan Clik Here To Download

Bende MATARAM

Saduran : Herman Pratekno/ Dari kisah Memanah Burung Rajawali

Episode 1

Mangkya Pangeran Semono mring Patih Lawa Ijo:
"Jenengsira ywa wedi kangelan, ingsun utus nyekel maling aguna Pangeran Joyokusumo kang gawe rusuh ing kaputren Loano. Ingsun gawani pusaka telu murih widagda ing laku. Siji: Jolo Korowelang. Loro: Keris Kyai Panubiru iya Kyai Tunggulmanik. Telu: Bende Mataram. Lamun keseser yudanira, tabuhen Kyai Bende Mataram. Sayekti Ingsun dewe kang prapto ..."
(Babad Loano)

Alih bahasa:
Demikianlah Pangeran Semono bersabda kepada Patih Lawa Ijo:
"Hendaklah engkau jangan takut lelah. Aku perintahkan kepadamu menangkap pencuri sakti bernama Pangeran Joyokusumo yang membuat keonaran dalam gedung puteri negeri Loano. Kusertakan padamu tiga pusaka agar berhasillah. Pertama: Jolo Korowelang. Kedua: keris bernama Kyai Panubiru juga disebut Kyai Tunggulmanik. Ketiga: Bende Mataram.
Manakala engkau kalah bertanding, tabuhlah Kyai Bende Mataram. Dan aku pasti akan datang ..."
(Babad Loano)

1 ROMBONGAN-PENARI YANG ANEH

KALA itu permulaan musim panen tahun 1792. Sultan Hamengku Buwono II baru beberapa hari naik tahta kerajaan Yogyakarta. Di seluruh wilayah negara, rakyat ikut merayakan hari penting itu. Tontonan wayang dan sandiwara rakyat hampir digelar di semua pelosok desa. Keadaan demikian tidak hanya menggembirakan rakyat desa, tetapi merupakan suatu karunia besar bagi seniman-seniman kecil.

Di suatu jalan pegunungan yang melingkari Gunung Sumbing, berjalanlah seorang laki-laki tegap dengan langkah panjang. Laki-laki itu kira-kira berumur 24 tahun. Ia mengenakan pakaian model pada masa itu. Bajunya surjan Mataram dari bahan lurik halus. Anehnya, memakai celana panjang seperti Kompeni Belanda. Kakinya mengenakan sandal kulit kerbau yang terikat erat-erat pada mata tumit-nya.
Dia bernama Wirapati, murid keempat Kyai Kasan Kesambi yang bertapa di pertapaan Gunung Damar .

Kyai Kasan Kesambi waktu itu sudah ber-umur 70 tahun. Selama puluhan tahun, ia me-nyekap dirinya di atas pegunungan untuk me-nyempurnakan ilmu-ilmu yang diyakini. Setelah berumur 60 tahun barulah dia menerima murid. Muridnya hanya berjumlah lima orang. Murid yang tertua bernama Gagak Handaka. Kemudian Ranggajaya, Bagus Kempong, Wi¬rapati dan Suryaningrat. Gmur murid-murid-nya paling tinggi 40 tahun. Sedangkan murid termuda Suryaningrat lagi berumur 17 tahun.

Meskipun murid-murid Kyai Kasan Kesambi masih tergolong berusia muda, tetapi nama mereka terkenal hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah. Manakala rakyat lagi membicarakan tentang tokoh-tokoh sakti pada jaman itu, pastilah nama mereka takkan ketinggalan. Mereka disebut sang Pandawa , karena jumlahnya hanya lima orang belaka.
"Murid-murid Kyai Kasan bagaikan kesatria-kesatria Pandawa," kata mereka. "Gurunya suci, murid-muridnya pun luhur budi.".

Ingin Yang Lebih Lengkap ? Silahkan Download Di Sini

DIATAS SAJADAH CINTA (KISAH ZAHID)

Di Atas Sajadah Cinta (Kisah Zahid)
Karya : Habiburrahman El Shirazy

Kota Kufah terang oleh sinar purnama. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. Sebagian rumah telah menutup pintu dan jendelanya. Namun geliat hidup kota Kufah masih terasa.
Di serambi masjid Kufah, seorang pemuda berdiri tegap menghadap kiblat. Kedua matanya memandang teguh ke tempat sujud. Bibirnya bergetar melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Hati dan seluruh gelegak jiwanya menyatu dengan Tuhan, Pencipta alam semesta. Orang-orang memanggilnya “Zahid” atau “Si Ahli Zuhud”, karena kezuhudannya meskipun ia masih muda.
Dia dikenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan paling mencintai masjid di kota Kufah pada masanya. Sebagian besar waktunya ia habiskan di dalam masjid, untuk ibadah dan menuntut ilmu pada ulama terkemuka kota Kufah. Saat itu masjid adalah pusat peradaban, pusat pendidikan, pusat informasi dan pusat perhatian. Pemuda itu terus larut dalam samudera ayat Ilahi. Setiap kali sampai pada ayat-ayat azab, tubuh pemuda itu bergetar hebat. Air matanya mengalir deras. Neraka bagaikan menyala-nyala dihadapannya. Namun jika ia sampai pada ayat-ayat nikmat dan surga, embun sejuk dari langit terasa bagai mengguyur sekujur tubuhnya. Ia merasakan kesejukan dan kebahagiaan. Ia bagai mencium aroma wangi para bidadari yang suci.
Tatkala sampai pada surat Asy Syams, ia menangis,
“fa alhamaha fujuuraha wa taqwaaha.
qad aflaha man zakkaaha.
wa qad khaaba man dassaaha
…”
(maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya, beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya …)
Hatinya bertanya-tanya. Apakah dia termasuk golongan yang mensucikan jiwanya. Ataukah golongan yang mengotori jiwanya? Dia termasuk golongan yang beruntung, ataukah yang merugi?
Ayat itu ia ulang berkali-kali. Hatinya bergetar hebat. Tubuhnya berguncang. Akhirnya ia pingsan.
Sementara itu, di pinggir kota tampak sebuah rumah mewah bagai istana. Lampu-lampu yang menyala dari kejauhan tampak berkerlap-kerlip bagai bintang gemintang. Rumah itu milik seorang saudagar kaya yang memiliki kebun kurma yang luas dan hewan ternak yang tak terhitung jumlahnya.
Dalam salah satu kamarnya, tampak seorang gadis jelita sedang menari-nari riang gembira. Wajahnya yang putih susu tampak kemerahan terkena sinar yang terpancar bagai tiga lentera yang menerangi ruangan itu. Kecantikannya sungguh memesona. Gadis itu terus menari sambil mendendangkan syair-syair cinta,
“in kuntu ‘asyiqatul lail fa ka’si
musyriqun bi dhau’
wal hubb al wariq
…”
(jika aku pencinta malam maka gelasku memancarkan cahaya dan cinta yang mekar

Selengkapnya, Silahkan Download Di Sini